ILMU ITU SANGAT BERHARGA

KAMU TIDAK MEMBAYAR UNTUK COPAS ARTIKEL INI KAN. JADI PENULIS HANYA MINTA KE KAMU UNTUK SUBCRIBE CHANNEL YOUTUBE. KARENA SUBCRIBE ITU GRATIS

CI BAREQ OFFICIAL YA MY CHANNEL YOUTUBE

MAKALAH GARDU DISTRIBUSI, KOMPONEN UTAMA DISTRIBUSI, DAN SPESIFIKASI MATERIAL



Gardu Distribusi, Komponen Utama Distribusi, dan Spesifikasi Material

D
I
S
U
S
U
N
Oleh

                                                Evan Josua Pardosi
                                      Marnata Rajagukguk
                                      Rachmad Kurniadi

                                      Pinal Perdananta Ginting

 

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015/2016
 



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur pada Yang Maha Kuasa atas limpahan dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Gardu Distribusi, Komponen Utama Konstruksi dan Spesifikasi Material.
Tugas ini merupakan salah satu metode perkuliahan yang sangat bermanfaat untuk mengetahui salah satu materi dalam perkuliahan. Dalam pembuatan tugas ini banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, arahan serta motivasi sehingga artikel ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengasuh mata kuliah Instalasi Tegangan Menengah.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami berharap kritik dan saran yang membangun untuk dapat menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya kami mengucapkan banyak terimakasih.


Medan,            Maret  2016


Kelompok IV


DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
BAB II Pembahasan.......................................................................................................... 2
2.1. Gardu Distribusi......................................................................................... 2
2.1.1. Gardu Tiang....................................................................................... 2
2.1.1.1. Gardu Portal................................................................................. 3
2.1.1.2. Gardu Cantol................................................................................ 4
2.1.1.3. Gardu Beton................................................................................. 4
2.1.1.4. Gardu Kios................................................................................... 5
2.1.1.5. Gardu Pelanggan Umum.............................................................. 5
2.1.1.6. Gardu Pelanggan Khusus............................................................. 6
2.1.1.7. Gardu Hubung.............................................................................. 7
2.2. Komponen Utama Konstruksi dan Spesifikasi Material............................ 7
2.2.1. Komponen Utama Konstruksi dan Gardu Induk............................... 7
2.2.1.1. Transformator Distribusi Fase 3.................................................... 7
2.2.1.2. Transformators Completely Self Protected.................................. 8
2.2.1.3. PHB Sisi Tegangan Menengah (PHB-TM)................................... 9
2.2.1.4. PHB Sisi Tegangan Rendah (PHB-TR)...................................... 10
2.2.1.5. Peralatan Pengukur..................................................................... 11
2.2.1.6. Peralatan Switching dan Pengaman Sisi Tegangan Menengah... 12
2.2.1.7. Konektor..................................................................................... 13
BAB III Penutup............................................................................................................. 14
Kesimpulan.......................................................................................................... 14
Daftar Pustaka..................................................................................................... 15


BAB I
PENDAHULUAN

Gardu distribusi  merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau aamendistribusikan tenaga listrik pada beban/konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Transformator distribusi digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan distribusi tegangan tinggi menjadi tegangan terpakai pada jaringan distribusi tegangan rendah (step down transformator); misalkan tegangan 20 KV menjadi tegangan 380 volt atau 220 volt. Sedang transformator yang digunakan untuk menaikan tegangan listrik (step up transformator), hanya digunakan pada pusat pembangkit tenaga listrik agar tegangan yang didistribusikan pada suatu jaringan panjang (long line) tidak mengalami penurunan tegangan (voltage drop) yang berarti; yaitu tidak melebihi ketentuan voltage drop yang diperkenankan 5% dari tegangan semula.
Jenis transformator yang digunakan adalah transformator satu phasa dan transformator tiga phase. Adakalanya untuk melayani beban tiga phase dipakai tiga buah transformator satu phase dengan hubungan bintang (star conection) Ү atau hubungan delta (delta conection) Δ.
Sebagian besar pada jaringan distribusi tegangan tinggi (primer) sekarang ini dipakai transformator tiga phase untuk jenis out door. Yaitu jenis transformator yang diletakkan diatas tiang dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan jenis in door, yaitu jenis yang diletakkan didalam rumah gardu.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gardu Distribusi
Secara umum gardu distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi perlengkapan hubung bagi tegangan menengah (PHB-TM), transformator distribusi (TD) dan perlengkapan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan tegangan menengah (TM 20 kV) maupun tegangan rendah (TR 220/380V).
Konstruksi gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda setempat.
Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas :
a.       Jenis pemasangannya :
·         Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol
·         Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu Kios
b.      Jenis konstruksinya :
·         Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton)
·         Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol
·         Gardu Kios
c.       Jenis penggunaannya :
·         Gardu Pelanggan Umum
·         Gardu Pelanggan Khusus
Khusus pengertian gardu hubung adalah gardu yang ditujukan untuk memudahkan manuver pembebanan dari satu penyulang ke penyulang lain yang dapat dilengkapi/tidak dilengkapi RTU (Remote Terminal Unit). Untuk fasilitas ini lazimnya dilengkapi fasilitas DC Supply dari trafo distribusi pemakaian sendiri atau trafo distribusi untuk umum yang diletakkan dalam satu kesatuan.

2.1.1. Gardu Tiang
Menggunakan tiang beton, besi, kayu.
2.1.1.1. Gardu Portal
Umumnya konfigurasi gardu tiang yang dicatu dari SUTM adalah T section dengan peralatan pengaman lebur Cut-Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat transformator dengan elemen pelebur (pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja petir.
Gambar 1.1 Gardu Portal dan Bagan satu garis
Untuk gardu tiang pada sistem jaringan lingkaran terbuka (open-loop), seperti pada sistem distribusi dengan saluran kabel bawah tanah, konfigurasi peralatan adalah π section dimana transformator distribusi dapat di catu dari arah berbeda yaitu posisi Incoming – Outgoing atau dapat sebaliknya.
Gambar 1.2 Bagan satu garis konfigurasi π section Gardu Portal
Untuk mengatasi faktor keterbatasan ruang pada gardu portal, maka digunakan konfigurasi switching/proteksi yang sudah terakit ringkas sebagai RMU (Ring Main Unit). Peralatan switching incoming-outgoing berupa pemutus beban atau LBS (Load Break Switch) atau pemutus beban otomatis (PBO) atau CB (Circuit Breaker) yang bekerja secara manual (atau digerakkan dengan remote control).
Fault Indicator (dalam hal ini PMFD : Pole Mounted Fault Detector) perlu dipasang pada section jaringan dan percabangan untuk memudahkan pencarian titik gangguan, sehingga jaringan yang tidak mengalami gangguan dapat dipulihkan lebih cepat.

2.1.1.2. Gardu Cantol
Pada gardu distribusi tipe cantol, transformator yang terpasang adalah transformator dengan daya ≤ 100 kVA Fase 3 atau Fase 1. Transformator terpasang adalah jenis CSP (Completely Self Protected Transformer) yaitu peralatan switching dan proteksinya sudah terpasang lengkap dalam tangki transformator.
Perlengkapan perlindungan transformator tambahan LA (Lightning Arrester) dipasang terpisah dengan penghantar pembumiannya yang dihubung langsung dengan badan transformator. Perlengkapan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) maksimum 2 jurusan dengan saklar pemisah pada sisi masuk dan pengaman lebur (type NH, NT) sebagai pengaman jurusan. Semua bagian konduktif terbuka (BKT) dan bagian konduktif ekstra (BKE) dihubungkan dengan pembumian sisi tegangan rendah.

2.1.1.3. Gardu Beton
Seluruh komponen utama instalasi yaitu transformator dan peralatan switching/proteksi, terangkai didalam bangunan sipil yang dirancang, dibangun dan difungsikan dengan konstruksi pasangan batu dan beton (masonrywall building). Konstruksi ini dimaksudkan untuk pemenuhan persyaratan terbaik bagi keselamatan ketenagalistrikan.
2.1.1.4. Gardu Kios
Gardu tipe ini adalah bangunan prefabricated terbuat dari konstruksi baja, fiberglass atau kombinasinya, yang dapat dirangkai di lokasi rencana pembangunan gardu distribusi. Terdapat beberapa jenis konstruksi, yaitu kios kompak, kios modular dan kios bertingkat. Gardu ini dibangun pada tempat-tempat yang tidak diperbolehkan membangun gardu beton. Karena sifat mobilitasnya, maka kapasitas transformator distribusi yang terpasang terbatas. Kapasitas maksimum adalah 400 kVA, dengan 4 jurusan tegangan rendah.
Khusus untuk kios kompak, seluruh instalasi komponen utama gardu sudah dirangkai selengkapnya di pabrik, sehingga dapat langsung di angkut kelokasi dan disambungkan pada sistem distribusi yang sudah ada untuk difungsikan sesuai tujuannya.

2.1.1.5. Gardu Pelanggan Umum
Umumnya konfigurasi peralatan gardu pelanggan umum adalah π section, sama halnya seperti dengan gardu tiang yang dicatu dari SKTM.
Karena keterbatasan lokasi dan pertimbangan keandalan yang dibutuhkan, dapat saja konfigurasi gardu berupa T section dengan catu daya disuplai PHB-TM gardu terdekat yang sering disebut dengan gardu antena.
Untuk tingkat keandalan yang dituntut lebih dari gardu pelanggan umum biasa, maka gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu penyulang sehingga jumlah saklar hubung lebih dari satu dan dapat digerakan secara otomatis (ACOS : Automatic Change Over Switch) atau secara remote control.

2.1.1.6. Gardu Pelanggan Khusus
Gardu ini dirancang dan dibangun untuk sambungan tenaga listrik bagi pelanggan berdaya besar. Selain komponen utama peralatan hubung dan proteksi, gardu ini di lengkapi dengan alat-alat ukur yang dipersyaratkan.
Untuk pelanggan dengan daya lebih dari 197 kVA, komponen utama gardu distribusi adalah peralatan PHB-TM, proteksi dan pengukuran tegangan menengah. Transformator penurun tegangan berada di sisi pelanggan atau diluar area kepemilikan dan tanggung jawab PT PLN (Persero).
Pada umumnya, gardu pelanggan khusus ini dapat juga dilengkapi dengan transformator untuk melayani pelanggan umum.
Keterangan :
TP        = Pengaman Transformator
PMP    = Pemutus Beban – LBS
PT        = Trafo Tegangan
PMT    = Pembatas Beban Pelanggan
SP        = Sambungan Pelanggan

2.1.1.7. Gardu Hubung
Gardu hubung disingkat GH atau switching subtation adalah gardu yang berfungsi sebagai sarana manuver pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran listrik, program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk maksud mempertahankan kountinuitas pelayanan.
Isi dari instalasi gardu hubung adalah rangkaian saklar beban (Load Break switch – LBS), dan atau pemutus tenaga yang terhubung paralel. Gardu hubung juga dapat dilengkapi sarana pemutus tenaga pembatas beban pelanggan khusus tegangan menengah.
Konstruksi gardu hubung sama dengan gardu distribusi tipe beton. Pada ruang dalam gardu hubung dapat dilengkapi dengan ruang untuk gardu distribusi yang terpisah dan ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh.
Ruang untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh dapat berada pada ruang yang sama dengan ruang gardu hubung, namun terpisah dengan ruang gardu distribusinya.
Berdasarkan kebutuhannya gardu hubung dibagi menjadi:
Ø  Gardu Hubung untuk 7 buah sel kubikel.
Ø  Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 ) buah sel kubikel.
Ø  Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 +7 + 7 ) buah sel kubikel.
Pengunaan kelompok – kelompok sel tersebut bergantung atas sistem yang digunakan pada suatu daerah operasional misalnya, spindel, spotload, fork, bunga, dan lain – lain. Spesifikasi teknis sel – sel kubikel gardu hubung sama dengan spesifikasi teknis gardu distribusi, kecuali kemungkinan kemampuan arus nominalnya yang bisa berbeda.

2.2. KOMPONEN UTAMA KONSTRUKSI DAN SPESIFIKASI MATERIAL
2.2.1 Komponen Utama Konstruksi Gardu Distribusi
2.2.1.1 Transformator Distribusi Fase 3
Untuk transformator fase tiga , merujuk pada SPLN, ada tiga tipe vektor grup yang digunakan oleh PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0. Titik netral langsung dihubungkan dengan tanah. Untuk konstruksi, peralatan transformator distribusi sepenuhnya harus merujuk pada SPLN D3.002-1: 2007.
Transformator gardu pasangan luar dilengkapi bushing tegangan menengah isolator keramik. Sedangkan transformator gardu pasangan dalam dilengkapi bushing tegangan menengah isolator keramik atau menggunakan isolator plug-in premoulded.
No
Vector Group
Daya (kVA)
Keterangan
1
Yzn5
50
Untuk sistem 3 kawat
100
160
2
Dyn5
200
Untuk sistem 3 kawat
250
315
400
500
630
3
Ynyn0
50
Untuk sistem 4 kawat
100
160
200
250
315
400
500
630
Tabel. Vektor Group dan Daya Transformator

2.2.1.2. Transformators Completely Self Protected (CSP)
Transformators Completely Self Protected (CSP) adalah transformator distribusi yang sudah dilengkapi dengan pengaman lebur (fuse) pada sisi primer dan LBS (Load Break Switch) pada sisi sekunder.
2.2.1.3. PHB Sisi Tegangan Menengah (PHB-TM)
Berikut ini adalah komponen utama PHB-TM yang sudah terpasang/terangkai secara lengkap yang lazim disebut dengan kubikel-TM, yaitu :
2.2.1.3.1 Pemisah – Disconnecting Switch (DS)
Berfungsi sebagai pemisah atau penghubung instalasi listrik 20 kV. Pemisah hanya dapat dioperasikan dalam keadaan tidak berbeban.
2.2.1.3.2 Pemutus beban – Load Break Switch (LBS)
Berfungsi sebagai pemutus atau penghubung instalasi listrik 20 kV. Pemutus beban dapat dioperasikan dalam keadaan berbeban dan terpasang pada kabel masuk atau keluar gardu distribusi.
Kubikel LBS dilengkapi dengan sakelar pembumian yang bekerja secara interlock dengan LBS. Untuk pengoperasian jarak jauh (remote control), Remote Terminal Unit (RTU) harus dilengkapi catu daya penggerak.
2.2.1.3.3 Pemutus Tenaga - Circuit Breaker (CB)
Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan cepat dalam keadaan normal maupun gangguan hubung singkat. Peralatan pemutus tenaga (PMT) ini sudah dilengkapi degan rele proteksi arus lebih (Over Current Relay) dan dapat difungsikan sebagai alat pembatas beban. Komponen utama PHB-TM tersebut diatas sudah terakit dalam kompartemen kompak (lengkap), yang sering disebut Kubikel Pembatas Beban Pelanggan.
2.2.1.3.4 LBS - TP (Transformer Protection)
Transformator distribusi dengan daya ≤ 630 kVA pada sisi primer dilindungi pembatas arus dengan pengaman lebur jenis HRC (High Rupturing Capacity). Peralatan kubikel proteksi transformator, dilengkapi dengan LBS yang dipasang sebelum pengaman lebur. Untuk gardu kompak, komponen proteksi dan LBS dapat saja sudah terangkai sebagai satu kesatuan, dan disebut Ring Main Unit (RMU).
2.2.1.4 PHB Sisi Tegangan Rendah (PHB-TR)
PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih perlengkapan hubung bagi tegangan rendah dengan peralatan kontrol, peralatan ukur, pengaman dan kendali yang saling berhubungan. Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem pengawatan dan mekanis pada bagian-bagian penyangganya.
Secara umum PHB TR sesuai SPLN 118-3-1–1996,untuk pasangan dalam adalah jenis terbuka. Rak TR pasangan dalam untuk gardu distribusi beton. PHB jenis terbuka adalah suatu rakitan PHB yang terdiri dari susunan penyangga peralatan proteksi dan peralatan Hubung Bagi dengan seluruh bagian-bagian yang bertegangan, terpasang tanpa isolasi. Jumlah jurusan per transformator atau gardu distribusi sebanyak-banyaknya 8 jurusan, disesuaikan dengan besar daya transformator dan Kemampuan Hantar Arus ( KHA ) Penghantar JTR yang digunakan. Pada PHB-TR harus dicantumkan diagram satu garis, arus pengenal gawai proteksi dan kendali serta nama jurusan JTR.
Sebagai peralatan sakelar utama saluran masuk PHB-TR, dipasangkan Pemutus Beban (LBS) atau NFB (No Fused Breaker). Pengaman arus lebih (Over Current) jurusan disisi Tegangan Rendah pada PHB-TR dibedakan atas :

2.2.1.4.1 No Fused Breaker (NFB)
No Fused Breaker adalah breaker/pemutus dengan sensor arus, apabila ada arus yang melewati peralatan tersebut melebihi kapasitas breaker, maka sistem magnetik dan bimetalic pada peralatan tersebut akan bekerja dan memerintahkan breaker melepas beban.

2.2.1.4.2 Pengaman Lebur (Sekering)
Pengaman lebur adalah suatu alat pemutus yang dengan meleburnya bagian dari komponennya yang telah dirancang dan disesuaikan ukurannya untuk membuka rangkaian dimana sekering tersebut dipasang dan memutuskan arus bila arus tersebut melebihi suatu nilai tertentu dalam jangka waktu yang cukup (SPLN 64:1985:1).
Fungsi pengaman lebur dalam suatu rangkaian listrik adalah untuk setiap saat menjaga atau mengamankan rangkaian berikut peralatan atau perlengkapan yang tersambung dari kerusakan, dalam batas nilai pengenalnya (SPLN 64:1985:24). Berdasarkan konstruksinya Pengaman Lebur untuk Tegangan Rendah dapat digolongkan menjadi :

2.2.1.4.2.1 Pelebur Tabung Semi Terbuka
Pelebur ini mempunyai harga nominal sampai 1000 Ampere. Penggunaannya sebagai pengaman pada saluran induk Jaringan Tegangan Rendah, saluran induk Instalasi Penerangan maupun Instalasi Tenaga. Apabila elemen lebur dari pelebur ini putus dapat dengan mudah diganti.

2.2.1.4.2.2 Pelebur Tabung Tertutup (tipe NH atau NT)
Jenis pengaman lebur ini paling banyak digunakan. Pemilihan besar rating pengaman pelebur sesuai dengan kapasitas transformator dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No
Uraian
Spesifikasi
1
Arus pengenal saklar pemisah
Sekurang-kurangnya 115% IN transformator
2
KHA rel PHB
Sekurang-kurangnya 125% arus pengenal saklar pemisah
3
Arus pengenal pengaman lebur
Tidak melebihi KHA penghantar sirkit keluar
4
Short breaking current (Rms)
Fungsi dari kapasitas transformator dan tegangan impedansinya
5
Short making current (peak)
Tidak melebihi 2,5 x short breaking current
6
Impulse voltage
20kV
7
Indeks proteksi untuk PHB pasangan luar
Disesuaikan dengan kebutuhan, namun sekurang-kurangnya IP-45
IN = I nominal sisi sekunder transformator

2.2.1.5. Peralatan Pengukur
2.2.1.5.1. Transformator Tegangan - Potential Transformator (PT)
Fungsinya adalah mentransformasikan besaran Tegangan Tinggi ke besaran Tegangan Rendah guna pengukuran atau proteksi dan sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur atau diproteksikan dengan alat ukurnya / proteksinya. Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan transformator tegangan adalah batas kesalahan transformasi dan pergeseran sesuai tabel dibawah ini :


Kelas
% Kesalahan Rasio Tegangan (+/-)
Pergeseran sudut +/- (menit)
0,5
0,5
20
1,0
1,0
40
Tabel. Batas Kesalahan Transformasi Trafo Tegangan
Burden, yaitu beban sekunder dari transformator tegangan (PT), dalam hal ini sangat terkait dengan kelas ketelitian PT-nya. Untuk instalasi pasangan dalam; lazimnya transformator tegangan sudah terpasang pada kubikel pengukuran.

2.2.1.5.2 Transformator Arus - Current Transformator (CT)
Transformator arus (Current Transformer- CT) adalah salah satu peralatan di Gardu Distribusi, fungsinya untuk mengkonversi besaran arus besar ke arus kecil guna pengukuran sesuai batasan alat ukur, juga sebagai proteksi serta isolasi sirkit sekunder dari sisi primernya.
Faktor yang harus diperhatikan pada instalasi transformator arus adalah Beban (Burden) Pengenal dan Kelas ketelilitian CT. Disarankan menggunakan jenis CT yang mempunyai tingkat ketelitian yang sama untuk beban 20% - 120% arus nominal. Nilai burden, kelas ketelitian untuk proteksi dan pengukuran.

2.2.1.6. Peralatan Switching dan Pengaman Sisi Tegangan Menengah
2.2.1.6.1. Fused Cut Out (FCO)
Pengaman lebur untuk gardu distribusi pasangan luar dipasang pada Fused Cut Out (FCO) dalam bentuk Fuse Link. Terdapat 3 jenis karakteristik Fuse Link, tipe-K (cepat), tipe–T (lambat) dan tipe–H yang tahan terhadap arus surja.
Data aplikasi pengaman lebur dan kapasitas transformatornya dapat dilihat pada tabel. Apabila tidak terdapat petunjuk yang lengkap, nilai arus pengenal pengaman lebur sisi primer tidak melebihi 2,5 kali arus nominal primer tranformator. Jika sadapan Lighning Arrester (LA) sesudah Fused Cut Out, dipilih Fuse Link tipe–H. jika sebelum Fused Cut Out (FCO) dipilih Fuse Link tipe–K.
Sesuai Publikasi IEC 282-2 (1970)/NEMA) di sisi primer berupa pelebur jenis pembatas arus. Arus pengenal pelebur jenis letupan (expulsion) tipe-H (tahan surja kilat) tipe-T (lambat) dan tipe-K (cepat) menurut publikasi IEC No. 282-2 (1974) – NEMA untuk pengaman berbagai daya pengenal transformator, dengan atau tanpa koordinasi dengan pengamanan sisi sekunder.

2.2.1.6.2 Lightning Arester (LA)
Untuk melindungi Transformator distribusi, khususnya pada pasangan luar dari tegangan lebih akibat surja petir. Dengan pertimbangan masalah gangguan pada SUTM, Pemasangan Arester dapat saja dipasang sebelum atau sesudah FCO
Nilai arus pengenal LA : 5 KA – 10 KA – 15 KA
Untuk tingkat IKL diatas 110, sebaiknya tipe 15 KA. Sedang untuk perlindungan Transformator yang dipasang pada tengah-tengah jaringan memakai LA 5 KA, dan di ujung jaringan dipasang LA – 10 KA.

2.2.1.7 Konektor
Konektor adalah komponen yang dipergunakan untuk menyadap atau mencabangkan kawat penghantar SUTM ke gardu.
Jenis konektor yang digunakan untuk instalasi gardu ini ditetapkan menggunakan Live Line Connector (sambungan yang bisa dibuka- pasang) untuk memudahkan membuka/memasang pada keadaan bertegangan. Penyadapan trafo dari SUTM dan pencabangan harus di depan tiang peletakan trafo dari arah Pembangkit Listrik / Gardu Induk.
Gambar 2.7. Live Line Connector.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gardu distribusi tenaga listrik adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi perlengkapan hubung bagi tegangan menengah (PHB-TM), transformator distribusi (TD) dan perlengkapan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan tegangan menengah (TM 20 kV) maupun tegangan rendah (TR 220/380V).
Konstruksi gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda setempat.
Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas, jenis pemasangannya (gardu pasangan luar : gardu portal, gardu cantol dan gardu pasangan dalam : gardu beton, gardu kios), jenis konstruksinya (gardu beton [bangunan sipil : batu, beton], gardu tiang : gardu portal dan gardu cantol, gardu kios), jenis penggunaannya (gardu pelanggan umum, gardu pelanggan khusus).
Komponen utama konstruksi gardu distribusi terdiri dari transformator distribusi fase 3, transformators completely self protected, PHB sisi tegangan menengah (PHB-TM), PHB sisi tegangan rendah (PHB-TR), peralatan pengukur dan peralatan switching, pengaman sisi tegangan menengah, dan konektor.

DAFTAR PUSTAKA

PLN.2010.Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik.
http://anjastoni.blogspot.co.id/
 


kumpulan makalah elektro

0 Response to "MAKALAH GARDU DISTRIBUSI, KOMPONEN UTAMA DISTRIBUSI, DAN SPESIFIKASI MATERIAL"

Post a Comment

Popular Posts