ILMU ITU SANGAT BERHARGA

KAMU TIDAK MEMBAYAR UNTUK COPAS ARTIKEL INI KAN. JADI PENULIS HANYA MINTA KE KAMU UNTUK SUBCRIBE CHANNEL YOUTUBE. KARENA SUBCRIBE ITU GRATIS

CI BAREQ OFFICIAL YA MY CHANNEL YOUTUBE

MATERI PERENCANAAN PENGAJARAN BAB XII. ARTI DAN PERAN BAHAN AJAR

Bab XII
Arti dan Peran Bahan Ajar
    Bahan ajar dapat diartikan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara lengkap dan sistematis  berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis artinya disusun secara urut  sehingga memudahkan siswa belajar.

Peran Bahan Ajar
Bagi Guru; bahan ajar bagi guru memiliki peran yaitu:
1.  Menghemat waktu guru dalam mengajar
Adanya bahan ajar, siswa dapat ditugasi mempelajari terlebih dahulu topik atau materi yang akan dipelajarinya, sehingga guru tidak perlu menjelaskan secara rinci lagi.
2. Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator.  Adanya bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran maka guru lebih bersifat memfasilitasi siswa dari pada penyampai  materi pelajaran.
3. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif. Adanya bahan ajar maka pembelajaran akan lebih efektif karena guru memiliki banyak waktu untuk membimbing siswanya dalam memahami suatu topik pembelajaran,  dan juga metode yang digunakannya lebih variatif dan interaktif karena guru tidak cenderung berceramah.
Bagi Siswa; bahan ajar bagi siswa memiliki peran yakni:
1. Siswa dapat belajar tanpa kehadiran/harus ada guru
2. Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja dikehendaki
3. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri.
4. Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
5. Membantu potensi untuk menjadi pelajar mandiri.

Dalam Pembelajaran Klasikal; bahan ajar memiliki peran yakni:
1.  dapat dijadikan sebagai bahan yang tak terpisahkan dari buku utama
2. dapat dijadikan pelengkap/suplemen buku utama.
3. dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. dapat dijadikan sebagai bahan yang mengandung penjelasan tentang bagaimana mencari penerapan, hubungan, serta keterkaitan antara satu topik dengan topik lainnya.

Dalam Pembelajaran Individual; bahan ajar memiliki peran yakni:
1.   sebagai media utama dalam proses pembelajaran
2.     Alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh informasi.
3.  penunjang media pembelajaran individual lainnya.


Dalam Pembelajaran Kelompok; bahan ajar memiliki peran yakni:
  1. sebagai bahan terintegrasi  dengan proses belajar kelompok.
  2. sebagai bahan pendukung bahan belajar utama

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL
a. Arti dan Karakteristik Modul
Sebagai salah satu bahan ajar cetak, modul merupakan suatu paket belajar yang berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran. Dengan modul siswa dapat mencapai dan menyelesaikan bahan belajarnya dengan belajar secara individual. Peserta belajar tidak dapat melanjutkan ke suatu unit pelajaran berikutnya sebelum menyelesaikan secara tuntas materi belajarnya. Dengan modul siswa dapat mengontrol kemampuan dan intensitas belajarnya.
Pembelajaran dengan modul memiliki ciri-ciri (Vembriarto, 1985: 27) sebagai berikut:
    1. Bersifat self-instructional.
Pengajaran modul menggunakan paket pelajaran yang memuat satu konsep atau unit dari bahan pelajaran. Sementara, pendekatan yang digunakan dalam pengajaran modul menggunakan pengalaman belajar siswa melalui berbagai macam penginderaan, melalui pengalaman mana siswa terlibat secara aktif belajar.
2) Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual
Pembelajaran melalui modul sangat sesuai untuk menanggapi perbedaan individual siswa, karena modul pada dasarnya disusun untuk diselesaikan oleh siswa secara perorangan. Oleh karena itu pembelajaran melalui modul, siswa diberi kesempatan belajar sesuai irama dan kecepatan masing-masing.
3). Memuat rumusan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar secara eksplisit.
Tiap-tiap modul memuat rumusan tujuan pengajaran/kompetensi dasar secara spesifik dan eksplisit. Hal ini sangat berguna bagi berbagai pihak seperti bagi penyusun modul, guru, dan bagi siswa. Bagi penyusun modul, tujuan yang spesifik berguna untuk menentukan media dan kegiatan belajar yang harus direncanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Bagi guru tujuan itu berguna untuk memahami isi pelajaran. Bagi siswa berguna untuk menyadarkan mereka tentang apa yang diharapkan.
4)  Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan
Proses asosiasi terjadi karena dengan modul siswa dapat membaca teks dan melihat diagram-diagram darn buku modulnya. Sedangkan struktur dan urutan maksudnya materi pada buku modul itu dapat disusun mengikuti struktur pengetahuan secara hirarkis. Dengan demikian siswa dapat mengikuti urutan kegiatan belajar secara teratur.
    1. Penggunaan berbagai macam media (multi media)
Pembelajaran dengan modul memungkinkan digunakannya berbagai macam media pembelajaran. Hal ini dikarenakan karakteristik siswa berbeda-beda terhadap kepekaannya terhadap media. Oleh karena itu dalam belajar menggunakan modul bisa saja divariasikan dengan media lain seperti radio atau televisi.
    1. Partisipasi aktif dari siswa
Modul disusun sedemikian rupa sehingga bahan-bahan pembelajaran yang ada dalam modul tersebut bersifat self instructional, sehingga akan terjadi keaktifan belajar yang tinggi.
7)  Adanya reinforcement langsung terhadap respon siswa
Respon yang diberikan siswa mendapat konfirmasi atas jawaban yang benar, dan mendapat koreksi langsung atas kesalahan jawaban yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan cara mencocokkan hasil pekerjaannya dengan kunci jawaban yang telah disediakan.
8)  Adanya evaluasi terhadap penguasaan siswa atas hasil belajarnya
Dalam pembelajaran modul dilengkapi pula dengan adanya kegiatan evaluasi, sehingga darn hasil evaluasi ini dapat diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya. Untuk mengetahui siswa berada pada tingkat penguasaan yang mana, dalam suatu modul juga dilengkapi tentang cara perhitungannya dan patokannya.
Karakteristik modul dapat diketahui dari formatnya yang disusun atas dasar:
  1. prinsip-prinsip desain pembelajaran yang berorientasi kepada tujuan (objective model)
  2. prinsip belajar mandiri
  3. prinsip belajar maju berkelanjutan (continuous progress)
  4. penataan materi secara modular yang utuh dan lengkap (self contained)
  5. prinsip rujuk silang (cross referencing) antar modul dalarn rnata pelajaran
  6. penilaian belajar mandiri terhadap kemajuan belajar (self-evaluation).


b. Teknik Pengembangan Modul
Mengembangkan modul berarti mengajarkan suatu mata pelajaran melalui tulisan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang digunakan dalam mengembangkan modul sama dengan yang digunakan dalam pembelajaran biasa. Bedanya adalah, bahasa yang digunakan bersifat setengah formal dan setengah lisan, bukan bahasa buku teks yang bersifat sangat formal.
Ada tiga teknik yang dapat dipilih dalam menyusun modul. Ketiga teknik tersebut menurut Sungkono, dkk.(2003: 10), yaitu menuulis sendiri, pengemasan kembali informasi, dan penataan informasi:
1. Menulis Sendiri (Starting from Scratch)
Penulis/guru dapat menulis sendiri modul yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Asumsi yang mendasari cara ini adalah bahwa guru adalah pakar yang berkompeten dalam bidang ilmunya, mempunyai kemampuan menulis, dan mengetahui kebutuhan siswa dalam bidang ilmu tersebut.
2.   Pengemasan Kembali Informasi (Information Repackaging)
Penulis/guru tidak menulis modul sendiri, tetapi memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang telah ada di pasaran untuk dikemas kembali menjadi modul yang memenuhi karakteristik modul yang baik.
3.  Penataan Informasi (Compilation)
Cara ini mirip dengan cara kedua, tetapi dalam penataan informasi tidak ada perubahan yang dilakukan terhadap modul yang diambil dari buku teks, jurnal ilmiah, artikel, dan lain-lain. Dengan kata lain, materi-materi tersebut dikumpulkan, digandakan dan digunakan secara langsung.

c. Komponen-komponen Modul
  1. Tinjauan Mata Pelajaran
Tinjauan mata pelajaran adalah paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi mata pelajaran yang mencakup:
    1. Deskripsi mata pelajaran
    2. Kegunaaan mata pelajaran
    3. Kompetensi dasar
    4. Bahan pendukung lainnya (kaset, kit, dll)
    5. Petunjuk Belajar
  1. Pendahuluan
Pendahuluan suatu modul merupakan pembukaan pembelajaran suatu modul. Oleh karena itu, dalam pendahuluan seyogyanya memuat hal-hal sebagai berikut:
      1. Cakupan isi modul dalam bentuk deskripsi singkat
      2. Indikator yang ingin dicapai melalui sajian materi dan kegiatan modul
      3. Deskripsi perilaku awal (entry behaviour) yang memuat pengetahuan dan keterampilan yang sebelumnya sudah diperoleh atau seyogyanya sudah dimiliki sebagai pijakan (anchoring) dari pembahasan modal itu.
      4. Relevansi, yang terdiri atas:
  1. Keterkaitan pembahasan materi dan kegiatan dalam modul itu dengan mateni dan kegiatan dalam modul lain dalarn satu mata pelajaran atau dalam mata pelajaran (cross reference)
  2. Pentingnya mempelajari materi modul itu dalam pengembangan dan pelaksanaan tugas guru secara profesional
      1. Urutan butir sajian modul (kegiatan belajar) secara logis
      2. Petunjuk belajar berisi panduan teknis mempelajari modul itu agar berhasil dikuasai dengan baik.
Pendahuluan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
    1. Memenuhi dan merangsang rasa ingin tahu
    2. Urutan sajian yang logis
    3. Mudah dicerna dan enak dibaca
  1. Kegiatan Belajar
Bagian ini merupakan “daging” atau inti dalam pemaparan materi pelajaran. Bagian ini terbagi menjadi beberapa sub bagian yang disebut Kegiatan Belajar. Bagian ini memuat materi pelajaran yang harus dikuasai siswa. Materi tersebut disusun sedemikian rupa, sehingga dengan mempelajari materi tersebu, tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Agar materi pelajaran mudah diterima siswa, maka perlu disusun secara sisternatis
4.   Rambu-rambu Jawaban latihan
Rambu-rambu jawaban latihan merupakan hal-hal yang harus diperhatikan oleh siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan. Kegunaan rambu-rambu jawaban ini adalah untuk mengarahkan pemahaman siswa tentang jawaban yang diharapkan dari pertanyaan atau tugas dalam latihan dalam mendukung tercapainya kompetensi pembelajaran.
   
5.Rangkuman
Rangkuman adalah inti dari uraian materi yang disajikan pada kegiatan belajar dari suatu modul, yang berfungsi menyimpulkan dan memantapkan pengalaman belajar (isi dan proses) yang dapat mengkondisikan tumbuhnya konsep atau skemata baru dalam pikiran siswa.
Rangkuman hendaknya memenuhi ketentuan:
    1. Berisi ide pokok yang telah disajikan
    2. Disajikan secara berurutan
    3. Disajikan secara ringkas
    4. Bersifat menyimpulkan
    5. Dapat dipahami dengan mudah (komunikatif)
    6. Memantapkan pemahaman pembaca
    7. Rangkuman diletakkan sebelum tes fonnatif pada setiap kegiatan belajar
    8. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan tidak menggunakan kata-kata yang sulit dipahami.
6.  Tes Formatif
Pada setiap modul selalu disertai lembar evaluasi (evaluasi formatif) yang biasanya berupa tes. Evaluasi ini dilakukan untuk mengukur apakah tujuan yang dirumuskan telah tercapai atau belum.
. Tes formatif secara prinsip harus memenuhi syarat-syarat:
        1. Mengukur kompetensi dan indikator yang sudah dirumuskan
        2. Materi tes benar dan logis, baik dari segi pokok masalah yang dikemukakan maupun dart pilihan jawaban yang ditawarkan
        3. Pokok masalah yang ditanyakan cukup penting
        4. Butir tes harus memenuhi syarat-syarat penulisan butir soal
7.   Kunci Jawaban Tes Formatif dan Tindak Lanjut
Kunci jawaban tes formatif pada umumnya diletakkan di bagian paling akhir suatu modul. Jika kegiatan belajar berjumlah 2 buah, maka kunci jawaban tes formatif terletak setelah tes formatif kegiatan belajar 2, dengan halaman tersendiri. Tujuannya agar siswa benar-benar berusaha mengerjakan tes tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Lembar ini berisi jawaban dari soal-soal yang telah diberikan. Jawaban siswa terhadap tes yang ada diketahui benar atau salah dapat dilakukan dengan cara mencocokkannya dengan kunci jawaban yang ada pada lembar ini. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui tingkat penguasaannya terhadap isi kegiatan belajar tersebut. Di samping itu, pada bagian ini berisi petunjuk tentang cara siswa memberi nilai sendiri pada hasil jawabannya.
d. Pemanfaatan Modul dalam Pembelajaran di Kelas
Pembelajaran dengan sistem modul jika diterapkan untuk  pembelajaran secara klasikal, maka siswa akan belajar dalam waktu bersamaan dan untuk melanjutkan ke modul berikutnya juga dapat bersamaan. Kepada siswa-siswa yang selesainya lebih cepat dari pada teman-temannya, maka siswa tersebut akan memperoleh modul pengayaan untuk dipelajarinya dalam sisa waktu yang tersedia. Kemudian setelah itu dilakukan evaluasi yang dapat dikerjakan secara individual maupun secara klasikal.

0 Response to "MATERI PERENCANAAN PENGAJARAN BAB XII. ARTI DAN PERAN BAHAN AJAR"

Post a Comment

Popular Posts