ILMU ITU SANGAT BERHARGA

KAMU TIDAK MEMBAYAR UNTUK COPAS ARTIKEL INI KAN. JADI PENULIS HANYA MINTA KE KAMU UNTUK SUBCRIBE CHANNEL YOUTUBE. KARENA SUBCRIBE ITU GRATIS

CI BAREQ OFFICIAL YA MY CHANNEL YOUTUBE

MATERI PERENCANAAN PENGAJARAN BAB V. PENGERTIAN PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA

Bab V
  1. Pengertian perilaku dan Karakteristik Awal Siswa
1. Perilaku Awal Peserta Didik

    Kegiatan menganalisis perilaku awal peserta didik dalam pengembangan pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Karena itu, kegiatan menganalisis perilaku awal siswa merupakan proses untuk mengetahui perilaku yang dikuasai siswa sebelum mengikuti pembelajaran bukan menentukan perilaku prasyarat dalam rangka menyeleksi siswa sebelum mengikuti pembelajaran atau pelatihan.

Untuk melakukan kegiatan identifikasi perilaku awal peserta didik, maka kita harus mengetahui sumber yang dapat memberikan informasi kepada pendesain instruksional yang antara lain adalah:
1.      Siswa, mahasiswa dan yang lainnya
2.      orang yang mengetahui kondisi seperti guru dan atasannya.
3.      Pengelola program pendidikan yang biasa mengajarkan mata pelajaran.
  • Aspek-aspek analisis pada kegiatan identifikasi perilaku awal dan karakteristik awal siswa.
Dalam hal ini ada empat aspek kepribadian peserta didik yang tergolong pada kegiatan identifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik yaitu:
a.       Kemampuan dasar
b.      Latar belakang pengalaman
c.       Latar belakang sosial
d.      Perbedaan individual

  • Teknik identifikasi perilaku awal siswa
Teknik untuk mengidentikasi perilaku awal siswa adalah dengan menggunakan kuesioner, interview, observasi dan tes. Subjek yang memberikan informasi diminta untuk mengidentifikasi tingkat penguasaan siswa dalam setiap perilaku khusus melalui skala penelitian (rating scales)
  1. Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti tabiat watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif tetap. Kata “karakter”  tersebut berasal dari bahasa Inggris Character bermakna hampir sama dengan sifat, perilaku, akhlak, watak, tabiat dan budi pekerti.
Sedangkan menurut Ron Kurtus, karakter adalah satu set tingkah laku atau perilaku (behavior) dari seseorang sehingga dari perilakunya tersebut, orang akan mengenalnya “ia seperti apa”. Menurutnya karakter akan menentukan kemampuan seseorang untuk mencapai cita-citanya dengan efektif, kemampuan untuk berlaku jujur dan berterus terang kepada orang lain serta kemampuan untuk taat terhadap tata tertib dan aturan yang ada.

  1. Klasifikasi Karakteristik Peserta Didik
Mengenal karekteristik siswa tersebut misalnya dengan mengklasifikasikan karakteristik siswa yang ada dalam kelas berdasarkan:
  • Pribadi lingkungan yang terdiri dari umur, jenis kelamin, keadaan ekonomi, orang tua, kemampuan pra sekolah dan lingkungan tempat tinggal.
  • Psikis yang terdiri dari tingkat kecerdasan, perkembangan jiwa anak, modalitas belajar, motivasi, bakat, dan minat
  1. Manfaat Klasifikasi  Karakteristik Siswa
Dengan mengenal karakteristik siswa, maka dapat diketahui kualitas perseorangan dan menjadi petunjuk dalam mengelola strategi pembelajaran manfaat yang lain juga dapat dilihat di antaranya:
         Guru dapat memperoleh tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan dalam memberikan materi baru dan lanjutan.
         Guru mengetahui tentang luas dan jenis pengalaman belajar siswa, hal ini berpengaruh terhadap daya serap siswa terhadap materi baru yang akan disampaikan.
         Guru dapat mengetahui latar belakang siswa dan keluarga siswa. Meliputi tingkat pendidikan orang tua, sosial ekonomi, emosional dan mental sehingga guru dapat menyanjikan bahan serta metode lebih serasi dan efisien.
         Guru dapat mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan dan aspirasi dan kebutuhan siswa.
  1. Bentuk-Bentuk Karakteristik Perserta Didik.
 bentuk-bentuk karakteristik peserta didik yang ada di dalam kelas misalnya:
         Pelajaran logis-matematis senang bereksperiman dan mengekplorasikan angka dan pola.
         Pelajar musikal bernyanyi, bergumam, memainkan musik dan umumnya bereaksi terhadap musik dan belajar diiringi musik.
         Pelajar spatial senang menggunakan visualisasi ketika mengambar, membangun, merancang, dan berkreasi.
         Pelajar linguistik senang bermain kata-kata ketika ia membaca, menulis dan berbicara.
         Pelajar interpersonal berbagi, membandingkan, bekerja sama, memiliki banyak teman, serta belajar dengan dan dari orang lain.
         Pelajar intrapersonal bekerja sendirian di tempatnya sendiri, menciptakan karya yang unik dan orisinal.
         Pelajar kinestetik senang bergerak, bersentuhan, menari, berolahraga, membuat prakarya dan belajar melalui gerakan dan sentuhan.
         Pelajar natural kecerdasan ini cukup spesifik. Orang yang peka terhadap lingkungan bisa dikategorikan memiliki kecerdasan ini.
  1. Teknik Identifikasi Karakter dan Perilaku Awal Siswa.
Teknik untuk mengidentifikasi perilaku awal siswa adalah dengan menggunakan kuesioner, interviu, observasi dan tes (pretest). Subjek yang memberikan insformasi diminta untuk mengidentifikasi tingkat pengusaan siswa dalam setiap perilaku khusus melalui skala penilaian (rating scales).


  1. Manfaat Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa
Mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik siswa dalam pengembangan program pembelajaran sangat perlu dilakukan, yaitu untuk mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam mendeskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran. Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa bakat, motivasi belajar, gaya belajar. Kemampuan berfikir, minat, atau kemampuan awal.


kumpulan makalah elektro

0 Response to "MATERI PERENCANAAN PENGAJARAN BAB V. PENGERTIAN PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA"

Post a Comment

Popular Posts