BAB IV
AUTOMATIC TRANSFER ENERGY
4.1 Proses Kerja Automatic Transfer Energy
Proses kerja Automatic Transfer Energy yaitu proses dimana perpindahan tegangan dari sumber tegangan utama PLN ke sumber cadangan dari Genset. Gambar berikut akan memperlihatkan diagram rangkaian Proses kerja Automatic Transfer Energy.
Gambar 4.1 Sistem Automatic Transfer Energy
Pada catuan Normal, tegangan PLN 20KV masuk ke trafo lalu tegangannya mejadi 380V. tegangan ini lalu masuk ke PUP (panel utama PLN).
Rangkaian OUVR (Over Under Voltase Regulator) mendeteksi tegangan yang berasal dari PLN ini. Selama tegangan normal yaitu 380V phasa-phasanya, maka kedudukan PUP akan close dan OUVR tidak akan memberikan komando kepada PSGP (Panel Seleksi Genset PLN) untuk mengaktifkan Genset. tegangan dari PSGP ini selanjutnya akan mensupply tegangan ke PUTR (Panel Utama Tengangan Rendah) untuk di distribusikan pada semua keperluan gedung.
4.1.1 Panel Seleksi Genset PLN (PSGP)
Panel ini merupakan panel yang menentukan pemilihan sumber catuan yang disalurkan ke beban.
Panel ini menerima daya dari dua sumber, yaitu terdiri dari:
1. sumber daya utama (normal), berasal dari main CB atau bussbar PLN.
2. sumber daya cadangan (emergency), yang berasal dari Outgoing Genset.
Dua buah breaker utama pada panel ini menyalurkan daya dari sumber daya di atas. dua buah breaker ini dikenal dengan nama ATS (Automatic Transfer Switch), kerja ATS ditentukan oleh rangkaian kontrol OUVR (Over Under Voltase Regulator).
OUVR menerima potensial daya dari kedua sumber daya dan memberikan perintah NO dan NC untuk terbuka atau menutup. Mode penempatan Rangkaian OUVR memiliki empat penempatan yaitu OFF, Normal, Auto dan Replacement Standby.
a. OFF
Sifat dari kedudukan OFF tidak ada pemindahan catuan dan tidak ada pendeteksian dan merupakan bypass rangkaian OUVR.
b. NORMAL
Sifat dariposisi ini apabila catuan berasal dari PLN maka MCB ke PLN akan menutup, apabila catuan PLN mati maka posisi MCB akan tetap karena tidak adanya tegangan pada input.
c. AUTO
Posisi auto yang sering digunakan dimana penempatan ini memiliki sifat apabila input dari PLN 380 V (atau kurang lebih 5%) terbuka maka MCB input dari genset akan menutup. Apabila input PLN hilang, maka MCB Genset akan meutup kemudian 3 detik MCB PLN akan menutup.
d. REFLACEMENT STANDBY
Pada keadaan ini catuan diambil dari MCB Genset akan menutup dan MCB PLN akan terbuka meskipun catuan dari Genset hilang.
4.1.2 Tegangan PLN Hilang Atau Salah Satu Phasa Hilang
Apabila sumber catuan utama PLN hilang, maka rangkaian OUVR akan aktif. Rangkaian OUVR ini memutuskan PUP (Panel Utama PLN) dan akan memberikan komando kepada PSGP untuk menstart Genset (Generator Set). Respon waktu Genset start adalah 5 detik setelah hilang catuan PLN. PSGP ini akan mengatur Genset mana yang melakukan start dan mengatur pula outgoing mana output Genset disalurkan. Output Genset disalurkan ke outgoing selama 3 detik. MCCB P pada PSGP akan terlepas pada keadaan normal. Genset Standby, berfungsi sebagai cadangan apabila Genset gagal melakukan start. Catuan PLN yang hilang akan melepaskan MCCB G terbuka setelah dikomandokan oleh rangkaian OUVR, dan untuk sementara kedua MCCB akan terbuka dan catuan pada beban akan hilang. Setelah tegangan generator set stabil, maka tegangan masuk ke outgoing yang berfungsi sebagai penyalur tegangan yang berasal dari Genset. Tegangan dari outgoing masuk ke PSGP dan akan mengomandokan MCCB G untuk aktif (tetutup), ini terjadi selama 2 detik. Sehingga total waktu hilangnya catuan pada beban adalah 10 detik dengan rincian:
∙ 5 detik Genset melakukan start
∙ 3 detik tegangan Genset melakukan Outgoing
∙ 2 detik tegangan masuk ke PSGP dan MCCB E tertutup.
Selama 10 detik tersebut, peralatan telekomunikasi dan catu daya gedung dicatu oleh battery pada UPS.
Gambar beban yang dicatu oleh Genset saat PLN mati dapat dilihat pada gambar 4.2 di halaman berikutnya.
Gambar 4.2 Genset No. 3 Running Untuk Mencatu Daya Cadangan
Dalam skema di atas, PUP dalam keadaan terbuka atau mati yang di komandoi oleh OUVR. Switch atau saklar pada panel yang di lewati garis merah akan tertutup. Artinya tegangan mengalir dari Genset ke panel Out Going dan diteruskan kepanel PSGP. Pada panel PSGP MCCB P akan terbuka dan MCCB G akan tertutup, sehingga tegangan dapat mengalir dari Genset, kemudian di teruskan ke PUTR untuk mencatu seluruh beban gedung.
Gambar 4.3 Blok Diagram Sumber Catuan Cadangan Genset
4.1.3 Tegangan PLN Normal
Apabila tegangan PLN kembali normal, rangkaian OUVR akan mengomandokan PUP untuk tertutup dan timer pada OUVR akan bekerja untuk mengomandokan Genset melalui PSGP untuk Colling Down selama 240 detik sebelum mati. Colling Down merupakan proses berhentinya Genset setelah mencatu beban. Setelah 180 detik input PLN datang dan dianggap stabil, maka rangkaian akan melepaskan MCCB G. 3 detik kemudian MCCB P akan tertutup, sehinnga beban tidak mendapat catuan selama 3 detik. Selama 3 detik tersebut, peralatan telekomunikasi dan catu daya gedung dicatu oleh battery pada UPS.
Gambar 4.4 Input PLN Normal
Pada skema diatas input catuan kembali normal yaitu dari PLN. Kedudukan Genset kembali sebagai sumber cadangan apabila terdapat kembali kesalahan input dari PLN.
Gambar 4.5 Blok Diagram Sumber Catuan Normal
0 Response to "LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI PT. INDOSAT TRANSFER AUTOMATIC ENERGY BAB 4"
Post a Comment