Gardu Distribusi, Komponen
Utama Distribusi, dan Spesifikasi Material
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Evan Josua Pardosi
Marnata
Rajagukguk
Rachmad
Kurniadi
Pinal
Perdananta Ginting
PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan
syukur pada Yang Maha Kuasa atas limpahan dan rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul Gardu Distribusi, Komponen Utama Konstruksi dan
Spesifikasi Material.
Tugas ini
merupakan salah satu metode perkuliahan yang sangat bermanfaat untuk mengetahui salah
satu materi dalam perkuliahan. Dalam pembuatan tugas ini banyak pihak yang
telah memberikan dukungan, bimbingan, arahan serta motivasi sehingga artikel ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengasuh
mata kuliah Instalasi Tegangan Menengah.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan
tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami berharap kritik dan
saran yang membangun untuk dapat menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya
kami mengucapkan banyak terimakasih.
Medan, Maret 2016
Kelompok
IV
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar................................................................................................................... i
Daftar
Isi........................................................................................................................... ii
BAB
I Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................................. 1
BAB
II Pembahasan.......................................................................................................... 2
2.1.
Gardu Distribusi......................................................................................... 2
2.1.1.
Gardu Tiang....................................................................................... 2
2.1.1.1.
Gardu Portal................................................................................. 3
2.1.1.2.
Gardu Cantol................................................................................ 4
2.1.1.3.
Gardu Beton................................................................................. 4
2.1.1.4.
Gardu Kios................................................................................... 5
2.1.1.5.
Gardu Pelanggan Umum.............................................................. 5
2.1.1.6.
Gardu Pelanggan Khusus............................................................. 6
2.1.1.7.
Gardu Hubung.............................................................................. 7
2.2.
Komponen Utama Konstruksi dan Spesifikasi Material............................ 7
2.2.1.
Komponen Utama Konstruksi dan Gardu Induk............................... 7
2.2.1.1.
Transformator Distribusi Fase 3.................................................... 7
2.2.1.2.
Transformators Completely Self Protected.................................. 8
2.2.1.3.
PHB Sisi Tegangan Menengah (PHB-TM)................................... 9
2.2.1.4.
PHB Sisi Tegangan Rendah (PHB-TR)...................................... 10
2.2.1.5.
Peralatan Pengukur..................................................................... 11
2.2.1.6.
Peralatan Switching dan Pengaman Sisi Tegangan Menengah... 12
2.2.1.7.
Konektor..................................................................................... 13
BAB
III Penutup............................................................................................................. 14
Kesimpulan.......................................................................................................... 14
Daftar
Pustaka..................................................................................................... 15
BAB
I
PENDAHULUAN
Gardu
distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi
yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau aamendistribusikan
tenaga listrik pada beban/konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun
konsumen tegangan rendah.
Transformator
distribusi digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan distribusi
tegangan tinggi menjadi tegangan terpakai pada jaringan distribusi tegangan
rendah (step down transformator); misalkan tegangan 20 KV menjadi tegangan 380
volt atau 220 volt. Sedang transformator yang digunakan untuk menaikan tegangan
listrik (step up transformator), hanya digunakan pada pusat pembangkit tenaga
listrik agar tegangan yang didistribusikan pada suatu jaringan panjang (long
line) tidak mengalami penurunan tegangan (voltage drop) yang berarti; yaitu
tidak melebihi ketentuan voltage drop yang diperkenankan 5% dari tegangan
semula.
Jenis
transformator yang digunakan adalah transformator satu phasa dan transformator
tiga phase. Adakalanya untuk melayani beban tiga phase dipakai tiga buah
transformator satu phase dengan hubungan bintang (star conection)
Ү atau hubungan delta (delta conection) Δ.
Sebagian besar pada jaringan distribusi
tegangan tinggi (primer) sekarang ini dipakai transformator tiga phase untuk
jenis out door. Yaitu jenis transformator yang diletakkan diatas tiang dengan
ukuran lebih kecil dibandingkan dengan jenis in door, yaitu jenis yang
diletakkan didalam rumah gardu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gardu Distribusi
Secara
umum gardu distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan
gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi perlengkapan hubung bagi
tegangan menengah (PHB-TM), transformator distribusi (TD) dan perlengkapan
hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi
para pelanggan baik dengan tegangan menengah (TM 20 kV) maupun tegangan rendah
(TR 220/380V).
Konstruksi
gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan
tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda
setempat.
Secara
garis besar gardu distribusi dibedakan atas :
a. Jenis
pemasangannya :
·
Gardu pasangan luar : Gardu
Portal, Gardu Cantol
·
Gardu pasangan dalam : Gardu
Beton, Gardu Kios
b. Jenis konstruksinya
:
·
Gardu Beton (bangunan sipil :
batu, beton)
·
Gardu Tiang : Gardu Portal dan
Gardu Cantol
·
Gardu Kios
c. Jenis penggunaannya
:
·
Gardu Pelanggan Umum
·
Gardu Pelanggan Khusus
Khusus
pengertian gardu hubung adalah gardu yang ditujukan untuk memudahkan manuver
pembebanan dari satu penyulang ke penyulang lain yang dapat dilengkapi/tidak
dilengkapi RTU (Remote Terminal Unit). Untuk fasilitas ini lazimnya
dilengkapi fasilitas DC Supply dari trafo distribusi pemakaian sendiri atau trafo
distribusi untuk umum yang diletakkan dalam satu kesatuan.
2.1.1. Gardu Tiang
Menggunakan
tiang beton, besi, kayu.
2.1.1.1. Gardu
Portal
Umumnya
konfigurasi gardu tiang yang dicatu dari SUTM adalah T section dengan peralatan
pengaman lebur Cut-Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat transformator
dengan elemen pelebur (pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning
Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator
akibat surja petir.
Gambar 1.1 Gardu Portal dan Bagan satu garis
Untuk
gardu tiang pada sistem jaringan lingkaran terbuka (open-loop), seperti pada
sistem distribusi dengan saluran kabel bawah tanah, konfigurasi peralatan
adalah π section dimana transformator distribusi dapat di catu dari arah
berbeda yaitu posisi Incoming – Outgoing atau dapat sebaliknya.
Gambar
1.2 Bagan satu garis konfigurasi π section Gardu Portal
Untuk mengatasi faktor keterbatasan ruang pada
gardu portal, maka digunakan konfigurasi switching/proteksi yang sudah terakit
ringkas sebagai RMU (Ring Main Unit). Peralatan switching
incoming-outgoing berupa pemutus beban atau LBS (Load Break Switch) atau
pemutus beban otomatis (PBO) atau CB (Circuit Breaker) yang bekerja secara
manual (atau digerakkan dengan remote control).
Fault Indicator
(dalam hal ini PMFD : Pole Mounted Fault Detector) perlu dipasang pada
section jaringan dan percabangan untuk memudahkan pencarian titik gangguan,
sehingga jaringan yang tidak mengalami gangguan dapat dipulihkan lebih cepat.
2.1.1.2. Gardu
Cantol
Pada gardu
distribusi tipe cantol, transformator yang terpasang adalah transformator
dengan daya ≤ 100 kVA Fase 3 atau Fase 1. Transformator terpasang adalah jenis
CSP (Completely Self Protected Transformer) yaitu peralatan switching
dan proteksinya sudah terpasang lengkap dalam tangki transformator.
Perlengkapan
perlindungan transformator tambahan LA (Lightning Arrester) dipasang
terpisah dengan penghantar pembumiannya yang dihubung langsung dengan badan
transformator. Perlengkapan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) maksimum 2
jurusan dengan saklar pemisah pada sisi masuk dan pengaman lebur (type NH, NT)
sebagai pengaman jurusan. Semua bagian konduktif terbuka (BKT) dan bagian
konduktif ekstra (BKE) dihubungkan dengan pembumian sisi tegangan rendah.
2.1.1.3. Gardu
Beton
Seluruh komponen
utama instalasi yaitu transformator dan peralatan switching/proteksi, terangkai
didalam bangunan sipil yang dirancang, dibangun dan difungsikan dengan konstruksi
pasangan batu dan beton (masonrywall building). Konstruksi ini dimaksudkan
untuk pemenuhan persyaratan terbaik bagi keselamatan ketenagalistrikan.
2.1.1.4. Gardu
Kios
Gardu tipe
ini adalah bangunan prefabricated terbuat dari konstruksi baja, fiberglass
atau kombinasinya, yang dapat dirangkai di lokasi rencana pembangunan gardu
distribusi. Terdapat beberapa jenis konstruksi, yaitu kios kompak, kios modular
dan kios bertingkat. Gardu ini dibangun pada tempat-tempat yang tidak diperbolehkan
membangun gardu beton. Karena sifat mobilitasnya, maka kapasitas transformator
distribusi yang terpasang terbatas. Kapasitas maksimum adalah 400 kVA, dengan 4
jurusan tegangan rendah.
Khusus
untuk kios kompak, seluruh instalasi komponen utama gardu sudah dirangkai
selengkapnya di pabrik, sehingga dapat langsung di angkut kelokasi dan
disambungkan pada sistem distribusi yang sudah ada untuk difungsikan sesuai
tujuannya.
2.1.1.5. Gardu
Pelanggan Umum
Umumnya konfigurasi peralatan gardu pelanggan umum
adalah π section, sama halnya seperti dengan gardu tiang yang dicatu
dari SKTM.
Karena
keterbatasan lokasi dan pertimbangan keandalan yang dibutuhkan, dapat saja
konfigurasi gardu berupa T section dengan catu daya disuplai PHB-TM
gardu terdekat yang sering disebut dengan gardu antena.
Untuk
tingkat keandalan yang dituntut lebih dari gardu pelanggan umum biasa, maka
gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu penyulang sehingga jumlah saklar hubung
lebih dari satu dan dapat digerakan secara otomatis (ACOS : Automatic
Change Over Switch)
atau secara remote control.
2.1.1.6.
Gardu Pelanggan Khusus
Gardu ini
dirancang dan dibangun untuk sambungan tenaga listrik bagi pelanggan berdaya
besar. Selain komponen utama peralatan hubung dan proteksi, gardu ini di
lengkapi dengan alat-alat ukur yang dipersyaratkan.
Untuk
pelanggan dengan daya lebih dari 197 kVA, komponen utama gardu distribusi
adalah peralatan PHB-TM, proteksi dan pengukuran tegangan menengah. Transformator
penurun tegangan berada di sisi pelanggan atau diluar area kepemilikan dan
tanggung jawab PT PLN (Persero).
Pada umumnya, gardu pelanggan khusus ini dapat
juga dilengkapi dengan transformator untuk melayani pelanggan umum.
Keterangan :
TP =
Pengaman Transformator
PMP =
Pemutus Beban – LBS
PT =
Trafo Tegangan
PMT =
Pembatas Beban Pelanggan
SP = Sambungan Pelanggan
2.1.1.7. Gardu Hubung
Gardu hubung
disingkat GH atau switching subtation adalah gardu yang berfungsi sebagai
sarana manuver pengendali beban listrik jika terjadi gangguan aliran listrik,
program pelaksanaan pemeliharaan atau untuk maksud mempertahankan kountinuitas
pelayanan.
Isi dari
instalasi gardu hubung adalah rangkaian saklar beban (Load Break switch – LBS),
dan atau pemutus tenaga yang terhubung paralel. Gardu hubung juga dapat
dilengkapi sarana pemutus tenaga pembatas beban pelanggan khusus tegangan menengah.
Konstruksi gardu
hubung sama dengan gardu distribusi tipe beton. Pada ruang dalam gardu hubung
dapat dilengkapi dengan ruang untuk gardu distribusi yang terpisah dan ruang
untuk sarana pelayanan kontrol jarak jauh.
Ruang untuk
sarana pelayanan kontrol jarak jauh dapat berada pada ruang yang sama dengan
ruang gardu hubung, namun terpisah dengan ruang gardu distribusinya.
Berdasarkan
kebutuhannya gardu hubung dibagi menjadi:
Ø Gardu Hubung untuk 7 buah sel kubikel.
Ø Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 ) buah sel kubikel.
Ø Gardu Hubung untuk ( 7 + 7 +7 + 7 ) buah sel
kubikel.
Pengunaan
kelompok – kelompok sel tersebut bergantung atas sistem yang digunakan pada
suatu daerah operasional misalnya, spindel, spotload, fork, bunga, dan lain –
lain. Spesifikasi teknis sel – sel kubikel gardu hubung sama dengan spesifikasi
teknis gardu distribusi, kecuali kemungkinan kemampuan arus nominalnya yang
bisa berbeda.
2.2.
KOMPONEN UTAMA KONSTRUKSI DAN SPESIFIKASI MATERIAL
2.2.1
Komponen Utama Konstruksi Gardu Distribusi
2.2.1.1
Transformator Distribusi Fase 3
Untuk
transformator fase tiga , merujuk pada SPLN, ada tiga tipe vektor grup yang
digunakan oleh PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0. Titik
netral langsung dihubungkan dengan tanah. Untuk konstruksi, peralatan
transformator distribusi sepenuhnya harus merujuk pada SPLN D3.002-1: 2007.
Transformator
gardu pasangan luar dilengkapi bushing tegangan menengah isolator keramik.
Sedangkan transformator gardu pasangan dalam dilengkapi bushing tegangan menengah
isolator keramik atau menggunakan isolator plug-in premoulded.
No
|
Vector Group
|
Daya (kVA)
|
Keterangan
|
1
|
Yzn5
|
50
|
Untuk sistem 3 kawat
|
100
|
|||
160
|
|||
2
|
Dyn5
|
200
|
Untuk sistem 3
kawat
|
250
|
|||
315
|
|||
400
|
|||
500
|
|||
630
|
|||
3
|
Ynyn0
|
50
|
Untuk sistem 4
kawat
|
100
|
|||
160
|
|||
200
|
|||
250
|
|||
315
|
|||
400
|
|||
500
|
|||
630
|
Tabel.
Vektor Group dan Daya Transformator
2.2.1.2.
Transformators Completely Self Protected (CSP)
Transformators Completely Self Protected (CSP) adalah
transformator distribusi yang sudah dilengkapi dengan pengaman lebur (fuse)
pada sisi primer dan LBS (Load Break Switch) pada sisi sekunder.
2.2.1.3. PHB
Sisi Tegangan Menengah (PHB-TM)
Berikut
ini adalah komponen utama PHB-TM yang sudah terpasang/terangkai secara lengkap
yang lazim disebut dengan kubikel-TM, yaitu :
2.2.1.3.1
Pemisah – Disconnecting Switch (DS)
Berfungsi
sebagai pemisah atau penghubung instalasi listrik 20 kV. Pemisah hanya dapat
dioperasikan dalam keadaan tidak berbeban.
2.2.1.3.2
Pemutus beban – Load Break Switch (LBS)
Berfungsi
sebagai pemutus atau penghubung instalasi listrik 20 kV. Pemutus beban dapat
dioperasikan dalam keadaan berbeban dan terpasang pada kabel masuk atau keluar
gardu distribusi.
Kubikel
LBS dilengkapi dengan sakelar pembumian yang bekerja secara interlock dengan
LBS. Untuk pengoperasian jarak jauh (remote control), Remote Terminal Unit (RTU)
harus dilengkapi catu daya penggerak.
2.2.1.3.3
Pemutus Tenaga - Circuit Breaker (CB)
Berfungsi
sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan cepat dalam keadaan normal
maupun gangguan hubung singkat. Peralatan pemutus tenaga (PMT) ini sudah
dilengkapi degan rele proteksi arus lebih (Over Current Relay) dan dapat
difungsikan sebagai alat pembatas beban. Komponen utama PHB-TM tersebut diatas
sudah terakit dalam kompartemen kompak (lengkap), yang sering disebut Kubikel
Pembatas Beban Pelanggan.
2.2.1.3.4
LBS - TP (Transformer Protection)
Transformator
distribusi dengan daya ≤ 630 kVA pada sisi primer dilindungi pembatas arus
dengan pengaman lebur jenis HRC (High Rupturing Capacity). Peralatan
kubikel proteksi transformator, dilengkapi dengan LBS yang dipasang sebelum
pengaman lebur. Untuk
gardu kompak, komponen proteksi dan LBS dapat saja sudah terangkai sebagai satu
kesatuan, dan disebut Ring Main Unit (RMU).
2.2.1.4
PHB Sisi Tegangan Rendah (PHB-TR)
PHB-TR
adalah suatu kombinasi dari satu atau lebih perlengkapan hubung bagi tegangan rendah
dengan peralatan kontrol, peralatan ukur, pengaman dan kendali yang saling
berhubungan. Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem pengawatan dan
mekanis pada bagian-bagian penyangganya.
Secara
umum PHB TR sesuai SPLN 118-3-1–1996,untuk pasangan dalam adalah jenis terbuka.
Rak TR pasangan dalam untuk gardu distribusi beton. PHB jenis terbuka adalah
suatu rakitan PHB yang terdiri dari susunan penyangga peralatan proteksi dan
peralatan Hubung Bagi dengan seluruh bagian-bagian yang bertegangan, terpasang
tanpa isolasi. Jumlah jurusan per transformator atau gardu distribusi
sebanyak-banyaknya 8 jurusan, disesuaikan dengan besar daya transformator dan
Kemampuan Hantar Arus ( KHA ) Penghantar JTR yang digunakan. Pada PHB-TR harus
dicantumkan diagram satu garis, arus pengenal gawai proteksi dan kendali serta
nama jurusan JTR.
Sebagai
peralatan sakelar utama saluran masuk PHB-TR, dipasangkan Pemutus Beban (LBS)
atau NFB (No Fused Breaker). Pengaman arus lebih (Over Current)
jurusan disisi Tegangan Rendah pada PHB-TR dibedakan atas :
2.2.1.4.1 No Fused
Breaker (NFB)
No Fused
Breaker adalah breaker/pemutus dengan sensor arus, apabila ada arus yang
melewati peralatan tersebut melebihi kapasitas breaker, maka sistem magnetik
dan bimetalic pada peralatan tersebut akan bekerja dan memerintahkan breaker
melepas beban.
2.2.1.4.2
Pengaman Lebur (Sekering)
Pengaman
lebur adalah suatu alat pemutus yang dengan meleburnya bagian dari komponennya
yang telah dirancang dan disesuaikan ukurannya untuk membuka rangkaian dimana
sekering tersebut dipasang dan memutuskan arus bila arus tersebut melebihi
suatu nilai tertentu dalam jangka waktu yang cukup (SPLN 64:1985:1).
Fungsi
pengaman lebur dalam suatu rangkaian listrik adalah untuk setiap saat menjaga
atau mengamankan rangkaian berikut peralatan atau perlengkapan yang tersambung
dari kerusakan, dalam batas nilai pengenalnya (SPLN 64:1985:24). Berdasarkan
konstruksinya Pengaman Lebur untuk Tegangan Rendah dapat digolongkan menjadi :
2.2.1.4.2.1
Pelebur Tabung Semi Terbuka
Pelebur
ini mempunyai harga nominal sampai 1000 Ampere. Penggunaannya sebagai pengaman
pada saluran induk Jaringan Tegangan Rendah, saluran induk Instalasi Penerangan
maupun Instalasi Tenaga. Apabila elemen lebur dari pelebur ini putus dapat
dengan mudah diganti.
2.2.1.4.2.2
Pelebur Tabung Tertutup (tipe NH atau NT)
Jenis pengaman lebur
ini paling banyak digunakan. Pemilihan besar rating pengaman pelebur sesuai
dengan kapasitas transformator dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No
|
Uraian
|
Spesifikasi
|
1
|
Arus pengenal saklar
pemisah
|
Sekurang-kurangnya
115% IN transformator
|
2
|
KHA rel PHB
|
Sekurang-kurangnya
125% arus pengenal saklar pemisah
|
3
|
Arus pengenal
pengaman lebur
|
Tidak melebihi KHA
penghantar sirkit keluar
|
4
|
Short breaking
current (Rms)
|
Fungsi dari
kapasitas transformator dan tegangan impedansinya
|
5
|
Short making current
(peak)
|
Tidak melebihi 2,5 x
short breaking current
|
6
|
Impulse voltage
|
20kV
|
7
|
Indeks proteksi untuk
PHB pasangan luar
|
Disesuaikan dengan
kebutuhan, namun sekurang-kurangnya IP-45
|
IN = I nominal sisi
sekunder transformator
2.2.1.5.
Peralatan Pengukur
2.2.1.5.1.
Transformator Tegangan - Potential Transformator (PT)
Fungsinya adalah mentransformasikan
besaran Tegangan Tinggi ke besaran Tegangan Rendah guna pengukuran atau
proteksi dan sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur atau
diproteksikan dengan alat ukurnya / proteksinya. Faktor yang harus diperhatikan
dalam pemilihan transformator tegangan adalah batas kesalahan transformasi dan
pergeseran sesuai tabel dibawah ini :
Kelas
|
% Kesalahan Rasio
Tegangan (+/-)
|
Pergeseran sudut +/-
(menit)
|
0,5
|
0,5
|
20
|
1,0
|
1,0
|
40
|
Tabel. Batas Kesalahan
Transformasi Trafo Tegangan
Burden, yaitu
beban sekunder dari transformator tegangan (PT), dalam hal ini sangat terkait
dengan kelas ketelitian PT-nya. Untuk instalasi pasangan dalam; lazimnya
transformator tegangan sudah terpasang pada kubikel pengukuran.
2.2.1.5.2
Transformator Arus - Current Transformator (CT)
Transformator
arus (Current Transformer- CT) adalah salah satu peralatan di Gardu
Distribusi, fungsinya untuk mengkonversi besaran arus besar ke arus kecil guna
pengukuran sesuai batasan alat ukur, juga sebagai proteksi serta isolasi sirkit
sekunder dari sisi primernya.
Faktor
yang harus diperhatikan pada instalasi transformator arus adalah Beban (Burden)
Pengenal dan Kelas ketelilitian CT. Disarankan menggunakan jenis CT yang
mempunyai tingkat ketelitian yang sama untuk beban 20% - 120% arus nominal.
Nilai burden, kelas ketelitian untuk proteksi dan pengukuran.
2.2.1.6.
Peralatan Switching dan Pengaman Sisi Tegangan Menengah
2.2.1.6.1.
Fused Cut Out (FCO)
Pengaman
lebur untuk gardu distribusi pasangan luar dipasang pada Fused Cut Out (FCO)
dalam bentuk Fuse Link. Terdapat 3 jenis karakteristik Fuse Link,
tipe-K (cepat), tipe–T (lambat) dan tipe–H yang tahan terhadap arus surja.
Data
aplikasi pengaman lebur dan kapasitas transformatornya dapat dilihat pada
tabel. Apabila tidak terdapat petunjuk yang lengkap, nilai arus pengenal
pengaman lebur sisi primer tidak melebihi 2,5 kali arus nominal primer
tranformator. Jika sadapan Lighning Arrester (LA) sesudah Fused Cut
Out, dipilih Fuse Link tipe–H. jika sebelum Fused Cut Out (FCO)
dipilih Fuse Link tipe–K.
Sesuai
Publikasi IEC 282-2 (1970)/NEMA) di sisi primer berupa pelebur jenis pembatas
arus. Arus pengenal pelebur jenis letupan (expulsion) tipe-H (tahan surja
kilat) tipe-T (lambat) dan tipe-K (cepat) menurut publikasi IEC No. 282-2
(1974) – NEMA untuk pengaman berbagai daya pengenal transformator, dengan atau
tanpa koordinasi dengan pengamanan sisi sekunder.
2.2.1.6.2 Lightning
Arester (LA)
Untuk
melindungi Transformator distribusi, khususnya pada pasangan luar dari tegangan
lebih akibat surja petir. Dengan pertimbangan masalah gangguan pada SUTM,
Pemasangan Arester dapat saja dipasang sebelum atau sesudah FCO
Nilai arus pengenal LA : 5 KA –
10 KA – 15 KA
Untuk
tingkat IKL diatas 110, sebaiknya tipe 15 KA. Sedang untuk perlindungan
Transformator yang dipasang pada tengah-tengah jaringan memakai LA 5 KA, dan di
ujung jaringan dipasang LA – 10 KA.
2.2.1.7 Konektor
Konektor
adalah komponen yang dipergunakan untuk menyadap atau mencabangkan kawat
penghantar SUTM ke gardu.
Jenis
konektor yang digunakan untuk instalasi gardu ini ditetapkan menggunakan Live
Line Connector (sambungan yang bisa dibuka- pasang) untuk memudahkan
membuka/memasang pada keadaan bertegangan. Penyadapan trafo dari SUTM dan
pencabangan harus di depan tiang peletakan trafo dari arah Pembangkit Listrik /
Gardu Induk.
Gambar
2.7. Live Line Connector.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gardu distribusi
tenaga listrik adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari
instalasi perlengkapan hubung bagi tegangan menengah (PHB-TM), transformator
distribusi (TD) dan perlengkapan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) untuk
memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan tegangan
menengah (TM 20 kV) maupun tegangan rendah (TR 220/380V).
Konstruksi
gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan
tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda
setempat.
Secara
garis besar gardu distribusi dibedakan atas, jenis pemasangannya (gardu
pasangan luar : gardu portal, gardu cantol dan gardu pasangan dalam : gardu
beton, gardu kios), jenis konstruksinya (gardu beton [bangunan sipil : batu,
beton],
gardu
tiang : gardu portal dan gardu cantol, gardu kios), jenis penggunaannya (gardu
pelanggan umum, gardu pelanggan khusus).
Komponen utama konstruksi gardu distribusi terdiri dari transformator
distribusi fase 3, transformators completely self protected, PHB sisi tegangan menengah (PHB-TM), PHB sisi tegangan rendah
(PHB-TR), peralatan pengukur dan peralatan switching, pengaman sisi tegangan
menengah, dan konektor.
DAFTAR PUSTAKA
PLN.2010.Standar Konstruksi Gardu
Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik.
http://anjastoni.blogspot.co.id/
kumpulan makalah elektro
0 Response to "MAKALAH GARDU DISTRIBUSI, KOMPONEN UTAMA DISTRIBUSI, DAN SPESIFIKASI MATERIAL"
Post a Comment