Mengembangkan
Bahan Pengajaran
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pengajaran
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Achmad Fauzi
Hasibuan 5123331001
Evan Josua Pardosi 5123331015
Win Ro Grip
Pakpahan 5123331030
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Mengembangkan Bahan Pengajaran dalam
memenuhi tugas Perencanaan Pengajaran.
Tugas artikel ini merupakan salah satu metode perkuliahan
yang sangat bermanfaat untuk
mengetahui metode apa yang tepat kita gunakan dalam proses belajar-mengajar.
Dalam pembuatan artikel
ini banyak pihak yang telah berjasa dan senantiasa memberikan dukungan,
bimbingan, arahan serta motivasi sehingga artikel
ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih kepada
dosen pengasuh mata kuliah Perencanaan
Pengajaran.
Kami
menyadari bahwa dalam penulisan artikel
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran
dari para pembaca untuk dapat menyempurnakannya kembali. Atas perhatiannya kami mengucapkan banyak
terimakasih lebih dan kurang kami
mohon maaf .
Medan,
November 2014
Kelompok XI
DAFTAR
ISI
Kata pengantar............................................................................................................................. i
Daftar isi...................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
Latar belakang
………………………………………………………………………… 1
Rumusan
Masalah
Tujuan Makalah
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Bahan Ajar...................................................................................................3
B. Prinsip dalam Memilih Bahan Ajar...................................
C. Jenis-Jenis Bahan Ajar...................................................................................6
D. Langkah-Langkah Pemilihan Bahan Ajar
E. Menentukan Cakupan dan Urutan Bahan Ajar
F. Sumber Bahan Ajar
G. Strategi dalam Memanfaatkan Bahan Ajar
H. Materi Prasyarat, Perbaikan, dan Pengayaan
BAB III Penutup
Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
Saran............................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa untuk mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan dalam garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari pihak guru dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak siswa. Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat.
- Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami memaparkan:
- Apa Pengertian Bahan Ajar?
- Bagaimana prinsip-prinsip pemilihan bahan aja?
- Apa saja jenis-jenis bahan ajar?
- Bagaimana menentukan langkah-langkah pembuatan bahan aja?
- Bagaimana menentukan cakupan urutan bahan ajar?
- Bagaimana menentukan sumber belajar?
- Bagaimana penerapan Strategi Dalam Memanfaatkan Bahan Ajar
- Bagaimana menentukan Materi prasyarat dan perbaikan, dan pengayaan?
- Tujuan Penulis
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengkaji lebih dalam mengenai bahan ajar. Dengan kajian ini diharapkan mahasiswa sebagai calon pendidik mampu melakukan pengembangan bahan ajar sesuai dengan spesifikasi mata pelajaran yang diasuhnya.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai
- Prinsip dalam Memilih Bahan Ajar
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:
- Prinsip relevansi
Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
- Prinsip konsistensi
Prinsip konsistensi artinya adanya keterkaitan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
- Prinsip kecukupan
Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
- Jenis-Jenis Bahan Ajar
- Bahan ajar pandang (visual) yang terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/market.
- Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
- Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video campact disk, filem.
- Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material). Seperti CAI (Computer Assistented Instruction), Copack Disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis we (Web based learning materials).
- Langkah-Langkah Pemilihan Bahan Ajar
Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetnsi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar (Ghafur, 1986).
Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
- Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran
- Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita ajarkan berupa fakta, konse, prinsip, prosedur, aspek sikap atau psikomotorik.
- Menentukan Cakupan dan Urutan Bahan Ajar
- Menentukan Cakupan Bahan Ajar
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah jenis materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik. Selain itu, perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.
- Menentukan Urutan Bahan Ajar
Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis. Pendekatan prosedural yaitu urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Sedangkan pendekatan hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
- Sumber Bahan Ajar
Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya, sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber dimaksud dapat disebutkan di bawah ini:
- Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas,
- Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir,
- Jurnal penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya,
- Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan ajar yang dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dsb.,
- Profesional yaitu orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan
- Buku kurikulum penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena berdasar kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi.
- Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulananyang banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar suatu matapelajaran,
- Internet yang yang banyak ditemui segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi,
- Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi,
- Strategi Dalam Memanfaatkan Bahan Ajar
Secara garis besarnya, dalam memanfaatkan bahan ajar terdapat dua strategi, yaitu:
- Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru
- Strategi urutan penyampaian simultan,
- Strategi urutan penyampaian suksesif,
- Strategi penyampaian fakta,
- Strategi penyampaian konsep,
- Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb.
- Strategi penyampaian prosedur.
- Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa
Ditinjau dari guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau dari segi siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
- Menghafal (verbal parafrase).
Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) dan menghafal parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya.
2. Menggunakan/mengaplikasikan. Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari.
3. Menemukan. Yang dimaksudkan penemuan (finding) di sini adalah menemukan cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari.
4. Memilih, di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
- Materi Prasyarat, Perbaikan, dan Pengayaan
Dalam mempelajari materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar terdapat beberapa kemungkinan pada diri siswa, yaitu siswa belum siap bekal pengetahuannya, siswa mengalami kesulitan, atau siswa dengan cepat menguasai materi pembelajaran. Kemungkinan pertama siswa belum memiliki pengetahuan psyarat. Pengetahuan prasyarat adalah bekal pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari suatu bahan ajar baru. Misalnya, untuk mempelajari perkalian siswa harus sudah mempelajari penjumlahan. Untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan prasyarat, guru harus mengadakan tes prasyarat (prequisite test). Jika berdasar tes tersebut siswa belum memiliki pengetahuan prasyarat, maka siswa tersebut harus diberi materi atau bahan pembekalan. Bahan pembekalan (matrikulasi) dapat diambil dari materi atau modul di bawahnya. Dalam menghadapi kemungkinan kedua, yaitu siswa mengalami kesulitan atau hambatan dalam menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan materi perbaikan (remedial).
Materi pembelajaran remedial disusun lebih sederhana, lebih rinci, diberi banyak penjelasan dan contoh agar mudah ditangkap oleh siswa. Untuk keperluan remedial perlu disediakan modul remidial. Dalam menghadapi kemungkinan ketiga, yaitu siswa dapat dengan cepat dan mudah menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan bahan pengayaan (enrichment).
Materi pengayaan berbentuk pendalaman dan perluasan. Materi pengayaan baik untuk pendalaman maupun perluasan wawasan dapat diambilkan dari buku rujukan lain yang relevan atau disediakan modul pengayaan. Selain pengayaan, perlu dipertimbangkan adanya akselerasi alami di mana siswa dimungkinkan untuk mengambil pelajaran berikutnya. Untuk keperluan ini perlu disediakan bahan atau modul akselerasi.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Proses belajar yang efektif adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam rencana pembelajaran. Prosesnya tersebut adalah menjalakan serangkaian komponen-komponen pembelajaran dari mulai tujuan,materi, metode, dan evaluasi.
Proses pembelajaran adalah proses mengkondisikan dimana siswa dapat belajar dan memperoleh sejumlah pengalaman belajar. Pengalaman belajar berhubungan dengan materi yang akan disampaikan. Dengan demikian untuk memperoleh pengalaman belajar tersebut, maka seorang tenaga pendidik perlu merancang bahan pembelajaran yang efektif agar siswa memiliki pengalaman belajar yang diharapkan.
Bahan pembelajaran apapun yang dibuat oleh tenaga pendidik, tentu bahan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar dalam rangka pencapaian kopetensi yang diinginkan
- SARAN
Guru harus senantiasa menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi para mahasiswa serta guru harus selalu mempertimbangkan berapa banyak dari yang diajarkan itu masih diingat kelak oleh subjek belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rinneka Cipta. Jakarta.
Akhmad Sudrajat. Let’s talk About Education. Pengembangan bahan Ajar. Depdiknas. 2006. Pedoman pemilihan bahan ajar.
Muhaimin dkk, 2009. Pengembangan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
kumpulan makalah elektro
0 Response to "MAKALAH MENGEMBANGKAN BAHAN PENGAJARAN"
Post a Comment