Bab IX
1. Garis-Garis Besar Program Pengajaran
Suparman (2001) Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) atau course outlines adalah rumusan tujuan dan pokok-pokok isi mata kuliah. Yang didalamnya tertulis komponen-komponen sebagai berikut:
- Tujuann Instuksional Umum
- Tujuan Instuksional Khusus
- Topik atau pokok bahasan
- Estimasi waktu yang dibutuhkan pengajar dalam mengajarkan materi perkuliahan untuk setiap sub pokok bahasan.
- Sumber kepustakaan
- Deskripsi singkat
- Tujuan Instruksional Umum
Tujuan Instruksional Umum (TIU) terjemahan dari “general instructional objective” atau sering disebut “ Instructional goal” atau “terminal objective” (tujuan akhir). Tujuan berisi kompetensi-kompetensi umum yang diharapkan dikuasai, didemonstrasikan setelah menyelesaikan suatu mata kuliah.
- Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) merupakan terjemahan dari “specific instuctional objective” acapkali disebut “instuctional objective” atau “enbling objective” atau sub objective. Kadang-kadang TIK disebut juga sebagai sasaran belajar (sasbel) atau tujuan pembelajaran. Kompetensi-kompetensi khusus tersebut merupakan uraian atau jabaran dari kompetensi umum atau TIU.
- Topik atau pokok bahasan
Materi atau topik merupakan judul yang mencerminkan isi atau materi perkuliahan yang konsisiten dengan setiap TIK.
- Sub pokok bahasan
Sub pokok bahasan atau aub topik adalah sub yang mencerinkan rincian materi kuliah yang konsisiten dengan pokok bahasan.
- Deskripsi Singkat
Deskripsi singkat suatu paragraf pernyataan yang mengandung keseluruhan isi mata kuliah. Pernyataan ini merupakan rangkuman dari pokok bahasan dan sub pokok bahasan dalam mata kuliah.
- Estimasi waktu yang dibutuhkan pengajar dalam mengajarkan materi perkuliahan yang relevan dengan setiap sub pokok bahasan.
- Sumber yang disarankan
Sumber kepustakaan adalah buku-buku atau sumber materi yang digunakan dalam setiap pokok bahasan. Sedangkan teknik penulisannya disesuaikan dengan tata tulis karya ilmiah dalam keputusan pemerintah.
1.2. Menulis Tujuan Instruksional Umum
Tujuan instriksional umum (TIU) terjemahan dari general instructional objective atau sering pula disebut instructional goal atau terminal objective (tujuan akhir).
Suparman (1995) TIU berisi komponen-komponen umum yang diharapkan dapat dikuasai, didemonstrasikan, atau ditampilkan oleh peserta didik atau peserta pelatihan setelah menyelesaikan suatu mata kuliah. Itulah sebabnya tujuan ini disebut juga penampilan (performance objective).
1.3. Menulis Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan instruksional khsusus (TIK) terjemahan dari specific instructional objective kadang –kadang disebut sasaran belajar atau tujuan pembelajaran. Di dalamnya terkandung kompetensi khsusus ysng akan dicapai mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah tersebut.
Suparman (2001) kompetensi-kompetensi khusus merupakan uraian atau jabaran dari kpmpetensi umum yang ada dalam TIU. Proses penjabaran kompetensi umum menjadi kompetensi khusus disebut analisis intruksional. Proses ini sama dengan proses analisis tugas. Dalam proses analisis instruksional inilah kita akan menjumpai kesulitan bila TIUnya menggunakan kata kerja yang tidak operasional, seperti memahami atau menguasai penelitian eksperimen, menjadi kompetensi yang lebih khusus, karena kompetensi umum tersebut dapat berarti melakukan penelitian eksperimen atau dapat pula berarti menjelaskan konsep, prinsip, dan prosedur penelitian eksperimen atau yang lain.
Contoh kopetensi umum dalam kawasan kognitif adalah:
- Menjelaskan pengertian ekologi sebagai suatu sistem (dalam mata kuliah kependudukan dan lingkungan hidup)
- Merumuskan masalah penelitian (dalam mata kuliah penelitian)
- Menilai aspek produksi perusahaan (dalam mata kuliah perkreditan dalam perbankan)
- Mengidentifikasi gejala gangguan kamtibmas (dalam mata kuliah kamtibmas kepolisian)
Contoh kompetensi khusus dalam kawasan psikomotor
- Melakukan gerakan melayang diudara (dalam mata kuliah lompat jauh)
- Melakukan gerakan pengambilan nafas kearah kanan dan kiri (dalam mata kuliah renang)
- Memotret gambar dengan long-shot (dalam mata kuliah fotografi)
- Menggunakan kran buret (dalam mata kuliah kimia)
Contoh kompetensi khusus dalam kawasan afektif
- Mekukan sembahyang secara teratur dalam mata kuliah pendidikan agama)
- Mencantumkan buku sumber yang digunakan dalam setiap tulisannya (dalam mata kuliah peneitian)
- Menbaca buku-buku lain untuk memperdalam pengetahuan X lebih lanjut (dalam mata kuliah X)
- Mneyatakan kekurangan dan kelebihan pendapat teman seprofesi secara positif tanpa melontarkan kritik yang menyakitkan (dalam mata kuliah teknik diskusi)
1.4. Menulis Pokok Bahasan
Pokok bahasan atau topik merupakan judul yang mencerminkan isi atau materi kuliah yang konsisten dengan setiap TIK. Untuk menemukan pokok bahasan ini kita harus membaca unsur objek dalam TIK. Unsur objek dalam TIK menunjukkan pokok bahasan.
Pada umumnya setiap TIK yang dirumuskan dengan baik mengandung satu pokok bahasan. Dalam contoh TIK diatas dapat kita tentukan pokok bahasan sebagai berikut:
- Ekologi sebagai suatu sistem
- Masalah penelitian
- Aspek produksi perusahaan
- Gejala gangguan kamtibmas
- Gerakan melayang diudara
- Pengambilan nafas
- Long-shot
- Kran buret
1.5. Menulis Sub Pokok Bahasan
Sub pokok bahasan mencerminkan rincian materi kuliah yang konsisten dalam pokok bahasan
1.6. Menulis Deskripsi Singkat
Deskripsi singkat adalah suatu paragraf pernyataan yang mengandungbkeseluruhan isi mata kuliah. Pernyataan ini merupakan rangkuman dari pokok bahasan dan sub pokok bahasan dalam mata kuliah.
1.7. Menulis Estimasi Waktu
Estimasi waktu adalah dalam perkiraan waktu dalam satuan menit yang diperlukan pengajar untuk mengajarkan materi pelajaran untuk setiap sub pokok bahasan.
1.8. Menulis Sumber kepustakaan
Sumber kepustakaan adalah buku-buku atau sumber materi yang digunakan dalam setiap pokok bahasan. Teknik penulisannya dimulai dari nama pengarang, judul buku, kota, penerbit, tahun, dan halaman. Untuk memudahkan pihak lain yang ingin memperdalam mata kuliah tersebut lebih lanjut.
2. Satuan Acara Perkuliahan
Setiap mata kuliah memiliki Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang merupakan penjabaran secara rinci rencana perkuliahan. Suatu SAP harus memuat unsur –unsur sebagai berikut:
- Kode, nomor, dan nama mata kuliah
- Kedudukan mata kuliah yaitu mata kuliah umum (MKU), mata kuliah dasar keahlian (MKDK) dan mata kuliah keahlian (MKK)
- Semester dan tahun mata kuliah diajarkan
- Bobot kredit
- Tujuan mata kuliah
- Mata kuliah prasyarat (bila mana perlu)
- Nama pengajar
- Waktu dan tempat kuliah
- Rincian acara perkuliahan dan bahan bacaan wajib dan anjuran
- Cara mengevaluasi proses belajar mengajar
Adapun contoh Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang sesuai dengan surat keputusan diatas adalah sebagai berikut:
Mata Kuliah :
Kode mata kuliah :
SKS :
Waktu pertemuan : jam/menit
Pertemuan ke :
- TIU
2. TIK
- Pokok bahasan
- Sub pokok bahasan
- Kegiatan belajar mengajar
- Evaluasi
- Referensi
2.1. Kegiatan Belajar Mengajar
Yang dimaksud kegiatan belajar mengajar adalah tahap persiapan atau tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pengajar dan mahasiswa untuk menyelesaikan materi kuliah. Dalam hal ini materi kuliah tersebut dibatasi pada pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang ada dalam suatu SAP. Tahap kegiatan ini terdiri dari tahap pendahuluan (introduction), tahap penyajian (presentation) dan tahap penutup (test and follow-up). Berikut ini akan diuraikan pengertian setiap tahap tersebut :
Ø Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki penyajian materi yang akan diajarkan.
Ø Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan proses belajar mengajar yang utama dalam suatu pengajaran. Didalamnya tercakup bagianbagian sebagai berikut:
1. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun non verbal seperti penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (relia), model, atau demonstrasi.
2. Contoh (example) dan non contoh (Non example) yang praktis dan konkrit dari uraian konsep yang bersifat abstrak.
3. Latihan (exercise) yang merupakan praktek bagi mahasiswa untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik misalnya kegiatan studi kasus untuk pemecahan masalah, berhitung dengan angka untuk pemecahan soal matematika atau dalam kegiatan praktek melakukan suatu tugas praktikum.
Ø Penutup
Tahap penutup merupakan tahap akhir suatu pengajaran. Tahap ini meliputi 3 kegiatan yaitu:
1. Pelaksanaan tes hasil belajar
2. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
3. Tindak lanjut berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari mahasiswa selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam pertemuan perkuliahan maupun untuk mempersiapkan diri mengikuti pertemuan kuliah yang akan datang.
2.2. Media Dan Alat Pengajaran
Media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan isi pelajaran agar dapat dilihat, dibaca atau didengar oleh mahasiswa. Jenis media yang sering digunakan dalam pengajaran adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, transparansi, dan OHP. Disamping itu kadang-kadang digunakan flim bingkai (slide) dan slide projector, kaset video set. Fungsi dari media tersebut adalah untuk mengantarkan isi pelajaran kepada mahasiswa. Media itu digunakan dalam pengajaran untuk memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar.
2.3. Evaluasi
Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa. Alat ukur tersebut berupa essay tes atau tes objektif, yang bertujuan untuk mengukur penguasaan materi yang telah diterima oleh mahasiswa, baik dalam kawasan kognitif, afektif dan psikomotor.
2.4. Referensi
Referensi adalah buku atau bahan lain yang dijadikan sebagai acuan dalam menyajikan materi dalam SAP.
kumpulan makalah elektro
0 Response to "MATERI PERENCANAAN PENGAJARAN BAB IX. GARIS - GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN"
Post a Comment